Ya, berkendara menggilas jalanan sejauh ratusan sampai ribuan kilometer dengan niat liburan ke tempat berbeda atau sekadar pulang kandang menjenguk orang tua maupun mertua, itulah road trip. Cara perjalanan ini jelas akan memberikan pengalaman yang tak kamu dapat jika bepergian naik pesawat atau kereta; ada petualangan yang menanti di setiap tikungannya.
Sebenarnya, apa aja sih pelajaran berharga yang bisa kamu petik dari melibas aspal dengan kendaraan bareng teman-teman seperjalanan?
1. Naik pesawat atau kereta memang mudah dan nyaman. Tapi, road trip yang menantang akan memberimu imbalan kenangan tak terlupakan.
Memang, naik pesawat atau kereta itu nyaman. Kalian tinggal duduk, tidur sebentar, lalu sudah sampai di tempat tujuan. Berbeda dengan road trip. Selama perjalanan yang bisa memakan waktu berhari-hari, para pelakunya harus rajin-rajin berkompromi. Misalnya, gimana cara terbaik untuk menentukan siapa yang menyopir?
Musik apa yang sebaiknya diputar di mobil? Ini nggak mudah karena ada berbagai karakter dan selera yang harus disatukan para pelakunya. Misalnya, temanmu yang satu suka lagunya Cita Citata, sementara yang satu lagi malah muak dengerinnya. Kadang, si A pengen lewat sini, eh si B pengennya jalan lewat sana. Apalagi, jika salah satu dari kalian mendadak mabuk perjalanan dan muntah-muntah, mungkin ada yang tertawa atau malah marah-marah.
Ya udah, kalian memang gak mesti satu suara di segala hal. Selama kalian mampu berkompromi dan berempati dengan pendapat, selera, serta kekurangan temanmu tanpa tersulut emosi, pasti perjalananmu bakal menyenangkan, kok.
2. Road trip memaksamu untuk berbagi ruang bagasi. Dari jumlah barang bawaan teman saja kamu bisa tahu, mana yang berempati, dan mana yang lebih memilih abai.
Terlepas kamu naik mobil atau motor selama melakukan road trip, light packing itu penting. Bayangkan kamu melakukan road trip berenam dengan teman-temanmu selama satu minggu. Terus, masing-masing membawa tas keril dengan isi yang bisa buat traveling satu bulan. Apa mobilmu gak jadi penuh? Sama halnya dengan sepeda motor. Membawa barang yang berlebihan justru bisa membahayakan kamu dan penumpangmu.
Dengan membawa barang seperlunya aja, ruang jelas bakal lebih lega. Kalian pun bisa bergerak lebih leluasa dan lebih menikmati perjalanan tanpa harus kesemutan. Bersedia membawa barang seperlunya menunjukkan kepedulianmu pada yang lainnya.
3. Road trip tak mengenal jalur yang tetap. Melipir keluar dari jalur utama justru sering menjadi pintu menuju pengalaman tak terduga.
Menyusuri jalan tol maupun jalan raya memang pilihan yang realistis kalau kamu pengen cepat sampai tujuan. Tapi, hei, kamu tuh lagi jalan-jalan, bukan lagi dikejar-kejar dosen pembimbing skripsi biar segera lulus semester depan. So, gak ada salahnya melipir dari sana dan mengambil jalur alternatif.
Kadang, hal yang gak terduga justru kamu temukan di sisi jalan pedesaan. Misalnya, kamu menemukan warung soto sederhana yang ternyata enak banget dan murah meriah. Atau, ada panorama menakjubkan yang pas banget buat dipasang di instagram. Sama halnya saat kamu keluar dari zona nyaman, di situlah pengalaman tak terduga muncul dengan cara yang menyenangkan.
4. Perjalananmu tak akan selalu berjalan mulus. Namun, ujian yang kalian temui di jalan akan mengingatkanmu makna sabar dan keikhlasan.
Jadwal perjalanan udah disusun sedemikian rupa biar kalian bisa menikmati road trip sepenuhnya. Tapi apa daya, kadang perjalananmu gak selalu berjalan sesuai rencana. Mulai dari macet, ada ruas jalan yang ditutup, cuaca buruk, sampai kendaraan ngadat atau ban pecah. Apalagi ditambah tubuh yang lelah, bikin kamu pengen menumpahkan sumpah serapah.
Ya udah, semua itu cuma bisa kalian lewati dengan ikhlas. Toh, menyumpah juga gak akan membalikkan keadaan. Nikmati aja semua itu sebagai bagian dari perjalanan. Pada akhirnya, pengalaman ini bakal jadi sesuau yang lucu untuk dikenang.
5. Momen tersesat yang mengesalkan justru bisa menjadi bagian paling tak terlupakan dari seluruh perjalanan
“Sometimes the most scenic roads in life are the detours you didn’t mean to take.”
― Angela N. Blount, Once Upon an Ever After
Nyasar memang menjengkelkan, kamu gak tahu di mana kamu berada dan harus ke arah mana biar kembali ke trek awal. Tapi, kesasar gak selalu berujung kesal kok. Justru, tersesat kadang membawa kamu menemukan keindahan yang tersembunyi di ujungnya.
Ketika kalian udah gak tahu lagi mesti ke mana, menyapa penduduk lokal untuk menanyakan arah bakal membuka pintu buat petualangan gak terduga. Iseng aja tanya sekalian, apa di sekitar sana ada hal yang menarik. Atau, ketika kebetulan kamu nyasarnya malam-malam, mungkin saja kamu justru ditawari untuk singgah untuk bermalam dan berbagi cerita.