Ibukota provinsi Jawa Tengah ini merupakan kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia, setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Mengusung slogan Port of Java, Semarang berperan penting sebagai poros distribusi maupun tempat singgah ideal bagi mereka yang melakukan perjalanan dari Barat ke Timur dan sebaliknya. Makanya, pariwisata di Kota Lumpia ini gak bisa kamu anggap remeh, lho.

1. Semarang sangat kental dengan nilai sejarah. Salah satunya, Lawang Sewu yang terkenal angker itu.

Bangunan kuno berlantai dua ini masih berdiri megah di bilangan Tugu Muda, Jalan Pemuda, Semarang. Tempat ini merupakan salah satu landmark paling terkenal di kota ini. Meski disebut Lawang Sewu, bangunan ini gak benar-benar memiliki seribu pintu, meski jumlah pintunya memang banyak, sih. Lawang Sewu justru di dominasi dengan jendela kuno berdaun tinggi dan lebar. Mungkin itu yang dianggap masyarakat sebagai lawang alias pintu.

Lawang sewu terkenal dengan image-nya sebagai bangunan angker. Sudah banyak cerita yang beredar tentang mistisnya bangunan ini. Lawang Sewu pun tersohor sebagai tempat uji nyali untuk beberapa acara televisi lokal maupun internasional.

Saat dibangun tahun 1907, Lawang Sewu awalnya difungsikan sebagai kantor pusat NIS, perusahaan kereta api swasta dari Belanda. Setelah dipugar, tempat ini tampak asri di siang hari. Tapi, apa kamu berani menyambanginya di malam hari?

2. Ingin merasakan suasana ala Belanda tempo dulu? Susuri saja tegel-tegel kaki lima di daerah Kota Lama.

Menelusuri kompleks bangunan tua di Kota Lama Semarang seakan membawa kamu menyusuri masa lalu. Dulunya, tempat ini menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Kamu bisa menemukan berbagai bangunan bersejarah yang masih difungsikan sampai sekarang.  Ada Gereja Blenuk yang usianya lebih dari dua setengah abad dan masih digunakan sebagai tempat ibadah. Ada pula Stasiun Tawang, Pabrik Rokok Praoe Lajar, gedung Kantor Pos Pusat, serta beberapa bangunan lain yang masih digunakan untuk kegiatan bisnis.

3. Tambah wawasanmu tentang jamu di Museum Jamu Nyonya Meneer.

Kamu mungkin gak doyan minum jamu, tapi gak ada salahnya memperkaya pengetahuanmu tentang jamu di Museum Jamu Nyonya Meneer. Museum ini adalah museum jamu pertama di Indonesia yang didirikan tahun 1984. Tujuannya tak lain untuk melestarikan tradisi warisan nenek moyang ini agar tetap dikenal generasi mendatang.

Museum ini dibagi menjadin dua bagian. Di bagian pertama, kamu bisa melihat barang-barang koleksi pribadi milik Nyonya Meneer, Di bagian kedua, ada replika peracikan jamu tradisional. Untuk mengeksplorasi museum ini, kamu gak dipungut biaya, kok.

4. Gak cuma jadi tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga punya museum lho!

Bagi kamu yang Muslim, jangan ngaku udah jalan-jalan ke Semarang kalau belum mampir ke Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid megah yang diresmikan tahun 2006 ini berdiri di atas lahan 10 hektare dan bisa menampung sampai 16 ribu jemaah, lho. Selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid berarsitektur Jawa, Islam dan Roma ini juga punya beragam fasilitas, mulai dari tempat akad nikah, auditorium, serta wisma.

Salah satu hal yang paling menarik dari Masjid Agung Jawa Tengah adalah Menara Al Husna yang tingginya 99 meter. Lantai dasarnya menjadi studio radio Dais atau Dakwah Islam. Sementara, di lantai dua dan tiga kamu bisa menemukan museum Kebudayaan Islam. Menara ini juga mempunyai Kafe Muslim yang dapat berputar di lantai 18. Di atasnya,  ada gardu pandang lengkap dengan teropong untuk melihat panorama Semarang. Gardu pandang ini juga digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal, lho.

5. Lakukan juga napak tilas pendaratan Cheng Ho di Klenteng Sam Po Kong.

Ada yang unik dari klenteng yang satu ini. Klenteng yang disebut dengan Gedong Batu ini merupakan petilasan atau tempat singgah dari Laksamana Tiongkok beragama Islam bernama Cheng Ho atau Zheng He. Konon, saat Cheng Ho melewati Laut Jawa, sejumlah awak kapalnya jatuh sakit, sehingga ia memutuskan untuk merapat di pantai utara Semarang. Di situ, ia mendirikan sebuah masjid yang kini berubah fungsi menjadi klenteng sekaligus tempat ziarah warga keturunan Tionghoa.

Selain menikmati pemandangan Klenteng, di sini kamu juga bisa berfoto menggunakan baju khas Cina tempo dulu. Untuk 2 kali foto dengan kostum yang sudah disediakan kamu perlu membayar 75 ribu rupiah.

6. Lihat rekor-rekor menakjubkan yang tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia.

Kalau kamu tertarik dengan hal-hal superlatif yang pernah dicatat oleh MURI, Semarang punya lho museumnya. Terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan 275, Semarang, kamu bisa melihat lebih dari 1.200 catatan rekor yang ditorehkan oleh anak bangsa dari berbagai kalangan. Setelah masuk ke sini, siapa tahu kamu jadi punya ide buat memecahkan rekor selanjutnya.