Orang yang punya selera humor itu menarik; kamu setuju gak? Candaan yang lucu dan gak dibuat-buat bisa jadi daya tarik tersendiri buat lawan jenis. Bahkan menurut penelitian, kini cewek lebih memilih pria yang humoris.

Nah, terus apa aja alasan seorang cewek memilih pasangan yang pintar melempar canda? Ini dia berapa hal yang terbukti secara ilmiah tentang hal yang seharusnya tidak lagi membuatmu berpikir panjang buat memacari cowok yang humoris.

1. Cowok yang humoris akan selalu punya candaan untuk menghiburmu saat sedang bersedih.
Seulas tawa akan menjadi obat yang paling mujarab saat kamu sedang dirundung banyak masalah. Nah, cowok yang humoris selalu tahu gimana membuatmu tersenyum lagi saat kamu sedang dirundung kesedihan.

Hidup kita memang gak mungkin terus-terusan senang. Tapi, saat bersamanya, kamu gak merasa kuatir akan larut pada hal-hal yang mengecewakan, karena dia akan mengembalikan perasaan positifmu lewat candaan.

2. Secara medis, tertawa itu memang menyehatkan. Jadi pacaran sama cowok humoris akan membuatmu tetap sehat.
Tawa itu bikin kamu kamu sehat, lho. Gak percaya? Tertawa selama 10 sampai 15 menit bisa membakar 10-40 kalori. Penelitian lain mengungkapkan bahwa tawa berhubungan juga dengan kesehatan jantungmu. Gak cuma itu, tawa juga bisa mengencangkan otot-otot perut lho. Kamu pasti pernah tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut, ‘kan? Singkatnya, tawa gak cuma baik buat jiwamu, tapi juga jasmanimu.

3. Bersamanya, hidupmu gak akan terasa membosankan.
Dia selalu punya cara kreatif untuk membuat hidupmu jadi seru. Sebuah humor yang lucu akan membalikkan suasana yang membosankan dan canggung menjadi menyenangkan. Saat kalian lagi sama-sama kehabisan uang sampai harus makan mie instan seminggu penuh, misalnya. Orang lain bisa merasa merana dan mengeluh — tapi dia justru bisa menjadikan kondisi ini sebagai bahan candaan yang membuatmu tak lagi merasa paling kekurangan.

Dia tahu kapan waktu yang tepat buat melempar lelucon, dan itu butuh kepribadian yang peka dan berani. Mereka yang punya selera humor tinggi tahu gimana caranya menikmati hidup yang seru karena mereka paham caranya mengambil hatimu.

4. Cowok humoris adalah calon ayah yang baik.
Saat membina rumah tangga dan mengasuh anak-anakmu, kamu gak akan merasa sendirian. Cowok yang humoris bisa menjadi ayah yang baik sekaligus idola anak-anakmu, karena dia bisa membuat mereka tertawa dan merasa dekat. Coba bayangkan kalo ayahnya terlalu serius, anak-anaknya pasti akan menjaga jarak.

Cowok yang jenaka adalah ayah yang mereka butuhkan agar bisa tumbuh optimis. Sesungguhnya, dia sendiri adalah orang dewasa yang tetap menjaga sisi kanak-kanaknya di dalam dirinya

5. Dia lebih mudah untuk menerima kekonyolanmu.
Cowok-cowok komikal jauh lebih mudah buat menerima kekonyolan atau kekuranganmu. Saat kamu gak sengaja buang angin di depannya, misalnya, dia gak akan terganggu. Justru mungkin dia akan tergelak. Toh, hal itu sebenarnya alami, ‘kan? Bersamanya, kamu akan lebih nyaman menjadi dirimu sendiri, karena dia juga terbiasa menertawakan dirinya sendiri.

6. Dia mawas diri dan mudah menerima kritik darimu.
Seperti yang udah disinggung sebelumnya, cowok-cowok yang senang berkelakar mampu menertawakan dirinya sendiri, sehingga mereka punya kesadaran diri yang lebih dibanding cowok lainnya. Hal ini jelas penting bagi perkembangan pribadi dan hubungan dengan orang lain.

Dia juga menyadari bahwa dia tidaklah sempurna, tapi dia juga menyediakan ruang bagi dirinya buat berkembang. Dalam hubungan jangka panjang, masing-masing harus bisa fleksibel, dan dia memiliki kemampuan ini.

7. Mereka punya sudut pandang unik dalam melihat masalah hidup. Bersama cowok yang humoris, kamu bisa jadi lebih optimis!
Kayak kata iklan di televisi, hidup itu bergelombang; kadang kamu ada di puncak, tapi kadang juga ada di dasar. Karena itu, kamu mungkin sering merasa insecure dalam menjalani harimu saat menghadapi kesulitan dan rasa malu. Tapi, cowok-cowok jenaka ini tahu caranya biar kamu bisa menertawakan kesulitan dan beban yang kamu hadapi.

Bagi mereka, bukan ‘semua akan indah pada waktunya,’ tapi ‘semua akan lucu pada waktunya.’ Karena mereka percaya bahwa akan ada saat di mana kita akan menertawakan masalah-masalah yang sudah kita lalui.