Sahabat dan kita adalah satu jiwa dalam dua tubuh yang berbeda. Ketika kita harus menerima siapa yang akan menjadi ibu, ayah, dan saudara kita, sahabat adalah anggota keluarga yang kita pilih dengan sukarela. Susah-senang, suka-duka, kita bagi dengan mereka. Tanpa tawa atau pinjaman bahu mereka, hidup tak akan “penuh” atau terasa bermakna.
Namun sahabat adalah “spesies” langka. Kamu bisa saja punya banyak teman dekat, namun belum tentu kamu punya sahabat. Hm…kalau begitu, seperti apa sih sebenarnya ciri-ciri sahabat sejati? Berikut tanda-tanda kalau kamu sudah menemukan sahabat sejati dalam hidupmu.
1. Dia orang yang pertama kali kamu pikirkan saat ingin mengkonsultasikan sesuatu
Di usia muda, kamu akan mengambil beberapa keputusan penting yang akan mengubah hidupmu selamanya. Penjurusan SMA, masuk kuliah, menikah, mengambil S2, menerima tawaran kerja: betapa eloknya jika ada seseorang yang memahamimu, memberimu saran tentang bijak-tidaknya rencanamu, dan lebih penting lagi, bisa menempatkan dirinya di posisimu. Sahabat adalah orang yang akan dengan senang hati melakukan semua itu.
Kamu berencana untuk melanjutkan kuliah Master di luar negeri? Tentu kamu akan berkonsultasi pada sahabatmu dulu. Begitu juga sebaliknya. Saat dia berencana untuk bekerja di luar kota, kamulah salah satu orang pertama yang diberitahunya.
2. Walaupun tak selalu kontak-kontakan, kalian tetap punya hubungan yang cair
Seiring bertambahnya kesibukan masing-masing, kalian berdua tidak selalu bisa main bareng dan saling memberi kabar. Walau begitu, saat kalian sudah bertemu lagi kamu tetap bisa lepas di depannya.
Obrolan kalian mengalir berjam-jam. Kamu akan antusias mendengar ceritanya yang segudang dan dia akan dengan terbuka mengisahkan banyak hal. Lalu dia akan bertanya tentang kabar keluargamu dan rencana masa depanmu. Apapun jawabanmu, kamu tak perlu takut dihakimi. Walau tak selalu mengontak tiap hari, di antara kalian tak ada jurang komunikasi.
3. Kalian tidak akan seenaknya membatalkan apapun yang sudah kalian rencanakan
Kalian akan sangat menghargai kesepakatan yang kalian bikin. Ketika sudah berencana makan nasi goreng bareng malam nanti, salah satu dari kalian tidak akan seenaknya batal datang karena tiba-tiba malas keluar. Ketika kalian sudah sepakat menghabiskan malam Tahun Baru bersama, tidak ada ceritanya salah satu dari kalian mangkir karena lebih memilih bersama pacar.
Jika sudah lebih dewasa, kalian mengerti bahwa kalian tak akan bisa untuk selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Bertambahlah alasanmu dan sahabatmu untuk benar-benar menepati janji. Kalian mau pergi ke Dieng malam minggu depan? Atau menggelar acara makan-makan nanti malam? Sebisa mungkin, kalian akan berusaha supaya rencana itu tak batal.
4. Berusaha bohong di depan mereka adalah hal percuma
Karena terlalu lama menghabiskan waktu bersama, kalian jadi hapal ekspresi wajah dan gerak-gerik satu sama lain. Hmmm…kamu tahu kalau mereka lagi ngeliat cowok atau cewek yang menurut mereka menarik. Kamu juga bisa tahu apa yang bakal mereka lakukan saat memendam kekesalan.
Nggak cuma itu, kamu juga mengerti bagaimana dia akan bereaksi saat dia bohong. Wajahnya bakal cemas, suaranya jadi lebih tinggi, dan dia bakal punya impuls buat bilang “eeeh…” berkali-kali. Kamu pun akan menggoda mereka: “Halah…gak usah bo’ong deh sama gue!”
5. Saat bersama, kalian seperti punya dunia sendiri
Kalau sudah berkumpul kalian bisa ribut luar biasa. Saking ributnya, kalian sampai bisa merasa bersalah pada orang-orang di sekitar.
Tapi memang, fakta bahwa kalian membangun dunia kalian sendiri nggak bisa disangkal. Kalau sudah “terperangkap” di dunia kalian ini, konsep waktu sudah nggak berlaku lagi. Waktu berjam-jam bakal terasa nggak lebih dari setengah jam. Balik lagi ke dunia nyata? Malasnya…
7. Kalian punya kata-kata yang cuma bisa dimengerti kalian sendiri
Kosakata yang kalian pakai nggak ada di tesaurus atau kamus Inggris-Indonesia. Semua kata atau padanan kata itu hasil kreativitas kalian sendiri. Bentuknya pun bermacam-macam: nama ejekan satu sama lain, umpatan-umpatan aneh, sampai singkatan-singkatan kata.
Selain itu, kalian juga bisa mengerti arti gestur sederhana masing-masing. Ketika kamu meng-SMS sahabatmu di siang hari dengan ucapan pendek: “Oi.” Temanmu bakal langsung membalas: “Warung Bu Siti, 15 menit.” Cuma dengan beberapa huruf, kalian sudah sepakat dimana kalian akan makan siang.
Namun sahabat adalah “spesies” langka. Kamu bisa saja punya banyak teman dekat, namun belum tentu kamu punya sahabat. Hm…kalau begitu, seperti apa sih sebenarnya ciri-ciri sahabat sejati? Berikut tanda-tanda kalau kamu sudah menemukan sahabat sejati dalam hidupmu.
1. Dia orang yang pertama kali kamu pikirkan saat ingin mengkonsultasikan sesuatu
Di usia muda, kamu akan mengambil beberapa keputusan penting yang akan mengubah hidupmu selamanya. Penjurusan SMA, masuk kuliah, menikah, mengambil S2, menerima tawaran kerja: betapa eloknya jika ada seseorang yang memahamimu, memberimu saran tentang bijak-tidaknya rencanamu, dan lebih penting lagi, bisa menempatkan dirinya di posisimu. Sahabat adalah orang yang akan dengan senang hati melakukan semua itu.
Kamu berencana untuk melanjutkan kuliah Master di luar negeri? Tentu kamu akan berkonsultasi pada sahabatmu dulu. Begitu juga sebaliknya. Saat dia berencana untuk bekerja di luar kota, kamulah salah satu orang pertama yang diberitahunya.
2. Walaupun tak selalu kontak-kontakan, kalian tetap punya hubungan yang cair
Seiring bertambahnya kesibukan masing-masing, kalian berdua tidak selalu bisa main bareng dan saling memberi kabar. Walau begitu, saat kalian sudah bertemu lagi kamu tetap bisa lepas di depannya.
Obrolan kalian mengalir berjam-jam. Kamu akan antusias mendengar ceritanya yang segudang dan dia akan dengan terbuka mengisahkan banyak hal. Lalu dia akan bertanya tentang kabar keluargamu dan rencana masa depanmu. Apapun jawabanmu, kamu tak perlu takut dihakimi. Walau tak selalu mengontak tiap hari, di antara kalian tak ada jurang komunikasi.
3. Kalian tidak akan seenaknya membatalkan apapun yang sudah kalian rencanakan
Kalian akan sangat menghargai kesepakatan yang kalian bikin. Ketika sudah berencana makan nasi goreng bareng malam nanti, salah satu dari kalian tidak akan seenaknya batal datang karena tiba-tiba malas keluar. Ketika kalian sudah sepakat menghabiskan malam Tahun Baru bersama, tidak ada ceritanya salah satu dari kalian mangkir karena lebih memilih bersama pacar.
Jika sudah lebih dewasa, kalian mengerti bahwa kalian tak akan bisa untuk selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Bertambahlah alasanmu dan sahabatmu untuk benar-benar menepati janji. Kalian mau pergi ke Dieng malam minggu depan? Atau menggelar acara makan-makan nanti malam? Sebisa mungkin, kalian akan berusaha supaya rencana itu tak batal.
4. Berusaha bohong di depan mereka adalah hal percuma
Karena terlalu lama menghabiskan waktu bersama, kalian jadi hapal ekspresi wajah dan gerak-gerik satu sama lain. Hmmm…kamu tahu kalau mereka lagi ngeliat cowok atau cewek yang menurut mereka menarik. Kamu juga bisa tahu apa yang bakal mereka lakukan saat memendam kekesalan.
Nggak cuma itu, kamu juga mengerti bagaimana dia akan bereaksi saat dia bohong. Wajahnya bakal cemas, suaranya jadi lebih tinggi, dan dia bakal punya impuls buat bilang “eeeh…” berkali-kali. Kamu pun akan menggoda mereka: “Halah…gak usah bo’ong deh sama gue!”
5. Saat bersama, kalian seperti punya dunia sendiri
Kalau sudah berkumpul kalian bisa ribut luar biasa. Saking ributnya, kalian sampai bisa merasa bersalah pada orang-orang di sekitar.
Tapi memang, fakta bahwa kalian membangun dunia kalian sendiri nggak bisa disangkal. Kalau sudah “terperangkap” di dunia kalian ini, konsep waktu sudah nggak berlaku lagi. Waktu berjam-jam bakal terasa nggak lebih dari setengah jam. Balik lagi ke dunia nyata? Malasnya…
7. Kalian punya kata-kata yang cuma bisa dimengerti kalian sendiri
Kosakata yang kalian pakai nggak ada di tesaurus atau kamus Inggris-Indonesia. Semua kata atau padanan kata itu hasil kreativitas kalian sendiri. Bentuknya pun bermacam-macam: nama ejekan satu sama lain, umpatan-umpatan aneh, sampai singkatan-singkatan kata.
Selain itu, kalian juga bisa mengerti arti gestur sederhana masing-masing. Ketika kamu meng-SMS sahabatmu di siang hari dengan ucapan pendek: “Oi.” Temanmu bakal langsung membalas: “Warung Bu Siti, 15 menit.” Cuma dengan beberapa huruf, kalian sudah sepakat dimana kalian akan makan siang.