Setelah sukses melewati umur 20-an yang cenderung banyak kejutan, kamu akan memasuki fase baru dalam hidup. Yup, usia kepala tiga.

Di fase ini, banyak hal yang harus kamu persiapkan dengan matang. Mungkin di tahap hidup yang inilah kamu harus mengambil keputusan atau perubahan besar-besaran, yang akan mengagetkan keluarga, teman, atau malah dirimu sendiri. Mau tahu perubahan apa aja yang mungkin terjadi, atau apa aja yang harus kamu persiapkan menginjak umur 30-an? Yuk, simak!

1. Kamu Mulai Malas Pergi Nongkrong atau Shopping
Di umur 20-an, kamu mungkin masih suka menghambur-hamburkan uang. Dari mulai jajan, nongkrong bareng teman-teman, atau sekedar shopping gara-gara bosen nggak ada kerjaan. Tapi, memasuki umur 30-an, kamu merasa punya kewajiban untuk mengencangkan ikat pinggang. Karena…

Ya, kamu berusaha mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang sekiranya nggak penting. Kamu sadar bahwa sebentar lagi kehidupan akan membawamu pada masa tua. Membayangkan ketika sudah pensiun, nggak bekerja, dan menyibukkan diri di kebun belakang rumah, kamu mulai sedikit khawatir.

Apa tabungan masa tuamu sudah cukup banyak? Atau, kamu bahkan belum mulai mempersiapkannya?

Menginjak umur 30-an, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah segera melunasi hutang-hutangmu. Lunasi sebanyak dan secepat yang kamu bisa. Kedua, siapkan dana darurat. Ini penting kalau kamu tiba-tiba sakit atau (amit-amit) kecelakaan. Ketiga, buat rekening baru untuk menyimpan sebagian gajimu.

Kamu juga nggak boleh bersikap sembrono. Jangan berinvestasi kalau kamu nggak benar-benar paham soal investasi itu. Selain itu, kamu nggak boleh gampang percaya sama mbak-mbak atau mas-mas MLM. Menabunglah sebanyak mungkin dan sedini mungkin dengan disiplin. Semakin dini kamu menyiapkan tabuanganmu, maka semakin besar kemungkinan kamu bisa hidup tenang di masa tuamu.

2. Kamu Berhenti Makan Junk Food dan Begadang
Nggak ada lagi toleransi buat ngemil pizza atau burger. Jika dulu kamu berpikir bahwa “apa aja dimakan asal kenyang”, kamu sudah berubah. Nggak ada lagi jadwal lembur untuk menyelesaikan pekerjaan hingga dini hari. Kamu sadar bahwa kurang tidur berpotensi mengakibatkan berbagai penyakit.

Kamu mulai belajar disiplin pada dirimu sendiri, bahwa mengkonsumsi makanan sehat itu sangat penting. Baca-baca di internet dan beli majalah kesehatan, kamu baru sadar betapa pentingnya makan sayur. Selain itu, kamu berusaha menjaga waktu tidurmu, setidaknya 6,5 – 8 jam per hari. Jika dulu kamu malas buat olahraga, jogging pagi dan nge-gym sekarang sudah jadi agenda rutin.

Sadar atau nggak, tubuhmu bisa dibilang sudah mulai menua. Sebenarnya, soal kesehatan harusnya sudah jadi perhatianmu sejak usia 20-an. Bagaimana kamu memperlakukan tubuhmu itu sifatnya kumulatif. Tubuhmu nggak akan tiba-tiba rusak dalam waktu setahun atau dua tahun ‘kan? Soal kanker, jantung, diabetes, atau darah tinggi itu tergantung  bagaimana pola hidupmu.

3. Kamu Belajar Berani Menolak Ajakan yang Nggak Baik
Perlahan, kamu berusaha untuk tegas pada dirimu sendiri. Kamu sadar bahwa ada hal-hal nggak penting dan nggak bermanfaat yang selama ini sering kamu lakukan. Misal, kamu dulu sering pergi ke klub malam atau bahkan mabuk. Di umur ini, kamu mulai memberanikan diri buat meyeleksi teman-temanmu yang nyatanya memberi pengaruh buruk.

Kamu sadar betapa pentingnya memanfaatkan uang, tenaga, dan waktumu semaksimal mungkin. Secara nggak langsung kamu membuat garis pembatas. Mulai menjauhi orang-orang yang tidak bisa memperlakukanmu dengan baik. Meninggalkan mereka yang cuma ingin bersenang-senang dan nggak mikirin masa depan.

Mungkin nggak mudah buat menjauh dari teman-temanmu. Kamu merasa menjadi seseorang yang egois karena menolak mereka. Tapi, mengutamakan kepentingan dirimu sendiri saat ini jauh lebih penting. Di umur 20-an kamu bisa punya teman sebanyak mungkin. Tapi, di umur 30-an kamu sadar bahwa sedikit teman itu nggak masalah. Asalkan, mereka mendukung perubahanmu menjadi manusia yang lebih baik.

4. Kamu Nggak Lagi Kabur-kaburan Kalau Ada Acara Keluarga Besar
Dulu, kamu jarang banget ada di rumah dan sering absen ketika ada arisan keluarga atau semacamnya. Waktumu habis buat kuliah atau kerja. Sekalipun ada waktu luang, kamu lebih milih hangout sama teman-temanmu. Bagimu, kumpul keluarga cuma jadi agenda membosankan.

Ketika di satu sisi kamu membatasi pergaulanmu, di sisi lain kamu mulai menyadari keberadaan orang-orang yang menyayangimu. Ya, mereka adalah keluarga. Teman bisa datang silih berganti, tapi keluargamu selalu ada mendukungmu.

Kamu sadar betapa pentingnya quality time dengan mereka. Menyempatkan untuk sekedar bertemu dan makan bersama. Waktu nggak akan berjalan mundur lho, guys! Kamu mungkin akan menyesal ketika tiba saat dimana satu demi satu keluargamu pergi untuk selama-lamanya. Selagi masih ada waktu, tunjukan betapa kamu menyayangi mereka.

5. Kamu Nggak Plin-Plan, tapi Bisa Memilih
Berapa banyak mimpimu saat masih usia 20-an? Okelah, kamu merasa punya banyak waktu buat mewujudkan semuanya. Tapi, kedewasaan menuntunmu untuk sadar bahwa nggak semua mimpi itu bisa kamu wujudkan. Nggak semua keinginanmu bisa terwujud.

Ya, kamu jadi lebih fokus pada salah satu mimpimu. Menjadi pegawai bank bukanlah cita-cita, maka persiapkan dirimu untuk banting setir. Kalau kamu pengen buka warung nasi pecel, mulailah fokus pada satu tujuan itu. Jangan mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan. Yang namanya meraih mimpi pasti butuh pengorbanan.

Banyak orang memilih karirnya di usia remaja. Sayang, pilihan itu seringkali salah. Di umur 30-an, kamu lebih baik fokus pada satu hal yang memang kamu yakini. Nggak ada lagi waktu buat coba-coba atau setengah-setengah dalam mengejar mimpimu. Kamu berpacu dengan waktu.

Secara umum, 30-an dianggap sebagai umur matang seseorang, khususnya soal karir. Coba deh perhatikan di media sosial. Mereka yang sudah memasuki umur 30-an akan bersikap secara profesional, mencantumkan nama lengkap dengan gelar serta menuliskan pencapaian-pencapaian mereka secara terbuka.