Menjadi single parent atau orang tua tunggal bukanlah perkara mudah. Tanggung jawab financial, pendidikan anak, dan juga sosial seringkali membuat dilema tersendiri.
Pada masyarakat kita umumnya status “janda” pada wanita seringkali menimbulkan stigma negatif, ditakuti para isteri, acapkali mendapat label pelakor, kerja pulang malampun banyak mendapat omongan tidak enak dari lingkungan dan masih banyak lagi sentimen negatif masyarakat kepada status sosial yang satu ini. Sedangkan status “Duda” seringkali mendapatkan respon positif, apalagi jika tergolong memiliki kemampuan ekonomi yang mumpuni.
Untuk itu berdasarkan pengalaman saya pribadi dan beberapa teman yang sudah pernah dan masih memiliki status sosial sebagai single parent, berikut tips buat kamu yang baru memasuki dunia kami ini.
BERSANDAR PADA AGAMA
Perceraian bukanlah hal yang mudah dan tidak ada seseorangpun yang menginginkannya. Dengan percaya bahwa setiap hal yang terjadi kepada manusia adalah merupakan ketetapan Tuhan, dan bahwa Tuhan maha tahu yang terbaik untuk hambaNya, maka mampu menurunkan level stress yang dihadapi setelah masa perceraian. Lebih fokus dalam berdoa akan sangat membantu.
TEMUKAN TEMAN SENASIB
Orang bijak berkata, seseorang baru akan mengerti apa yang kita rasakan, jika sudah mengalaminya sendiri. Oleh karena itu menemukan teman yang memiliki nasib yang sama dengan kamu sangatlah penting. Karena teman yang berada dalam posisi sama dengan kamu, akan lebih mudah mengerti dan memahami permasalahan kamu. Bergabunglah ke perkumpulan sosial Single Parent yang sudah banyak berdiri di Indonesia.
AJAK ANAKMU BERGAUL
Setelah kamu sudah mulai bisa berangsur membaik dari luka perceraian. Kini saatnya membangun kepercayaan diri anakmu. Tidak dapat dipungkiri, anak-anak juga menjadi korban atas perceraian yang menjadi keputusan orang tua. Rasa minder ketika melihat temannya dengan orang tua lengkap, rasa tidak dihargai, dan macam-macam kekecewaan lainnya yang mereka rasakan.
Nah, dengan berkumpul dengan anak-anak yang juga mengalami kejadian serupa, membuat mereka merasa tidak sendirian, bahwa ada yang seperti mereka, buat mereka berinteraksi satu dengan yang lain. Hal ini akan mampu memupuk kepercayaan diri mereka kembali.
ME TIME
Lakukan hal-hal yang selalu ingin kamu lakukan semasa pernikahan dahulu akan tetapi tidak dapat dilakukan dikarenakan beberapa batasan. Apakah itu berpergian ke tempat yang kamu sukai, belanja barang yang kamu idam-idamkan, makan di restoran favorit, membaca buku sampai larut malam, dan lain-lain. Lakukan hal yang dapat membuatmu bahagia.
FOKUS PADA KARIR
Tidak dapat dipungkiri, perceraian membuat kita menanggung beban finansial seorang diri. Dengan mencurahkan energi di pekerjaan kamu, diharapkan mampu mengeliminasi beban psikis karena perceraian, dan juga memberikan masa depan keuangan yang lebih baik untuk keluarga.
MOVE ON
Jangan terus berada dalam kesedihan berkepanjangan karena perceraian. Mulailah bersosialisasi, tidak hanya bergabung di komunitas dengan status sosial yang sama, tapi bergabunglah juga di komunitas hobi, pekerjaan, kendaraan, dan lain-lain. Dengan begitu, membuka kesempatan kamu untuk mendapatkan teman baru, kesempatan baru, ataupun mungkin bertemu dengan belahan jiwa yang selama ini diidamkan.